PENDAHULUAN Teori belajar humanistik menempatkan individu sebagai pusat pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada potensi dan keunikan setiap individu untuk tumbuh dan berkembang. Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, teori ini mendorong guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, di mana siswa merasa dihargai, dipahami, dan termotivasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan makna dalam pembelajaran dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai kosakata dan tata bahasa, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan empati. Penerapan teori belajar humanistik dalam pembelajaran bahasa Arab dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menciptakan aktivitas belajar yang menarik dan relevan dengan minat siswa, seperti diskusi kelompok, proyek berbasis masalah, atau permainan bahasa. Selain itu, guru dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong ...