PENDAHULUAN
Psikologi pendidikan merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses belajar dan perilaku individu dalam konteks pendidikan. Salah satu fokus utama dalam psikologi pendidikan adalah memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Pertumbuhan mengacu pada perubahan fisik yang terjadi pada individu, seperti peningkatan tinggi badan, berat badan, dan kematangan organ. Sementara perkembangan mengacu pada perubahan psikologis, kognitif, dan sosial yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Setiap peserta didik memiliki laju pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Pemahaman terhadap perbedaan individual ini sangat penting bagi pendidik untuk memberikan pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sangat mempengaruhi cara mereka belajar. Misalnya, anak usia dini lebih mudah belajar melalui permainan, sedangkan remaja lebih tertarik pada topik yang relevan dengan kehidupan mereka. Memahami tahap perkembangan peserta didik dapat membantu pendidik merancang kegiatan pembelajaran yang memotivasi siswa dan memahami karakteristik perkembangan peserta didik dapat membantu pendidik dalam mengelola kelas dengan lebih efektif.
PEMBAHASAN
A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan perubahan fisiologis akibat proses pematangan fungsi fisik yang biasanya terjadi pada anak sehat pada waktu normal. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai suatu proses transmisi konstitusi fisik yang diwariskan dalam bentuk proses aktif yang terus menerus. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang melibatkan peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik kuantitatif yang melibatkan peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan suatu perubahan fisiologis sebagai akibat proses pematangan fungsional dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai suatu proses transmisi konstitusi fisik yang bersifat herediter (kondisi tubuh atau kondisi fisik) dalam bentuk suatu proses aktif yang terus menerus.
Sedangkan perkembangan adalah perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kematangan atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan terus menerus. Perkembangan juga diartikan perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan.
B. Perkembangan Peserta Didik
Para ahli di bidang ilmu psikologi beranggapan bahwa peserta didik mengalami karakteristik yang labil. Itu dikarenakan peserta didik berada pada kondisi yang mengalami banyak perubaha mulai dari masa anak-anak menuju masa remaja kemudian dari masa remaja menuju masa dewasa. Pada masa itu, peserta didik melalui masa masa pubertas (remaja). Karakteristik perkembangan peserta didik memberikan pengaruh dalam perkembangan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik seperti dapat membangun interaksi yang matang dengan teman sebaya dan mampu menerima dan dapat belajar peran sosial di dalam masyarakat.
Perkembangan kognitif merupakan kemampuan berfikir atau intelektual. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perkembangan kognitif berkaitan langsung dengan proses pembelajaran. Hal tersebut digambarkan dalam enam tahap yaitu, pengetahuan atau pengenalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan membuahkan kecakapan kognitif, tetapi juga menghasiulkan kecakapan ranah afektif. Sebagai contoh, seorang Guru agama yang
piawai dalam mengembangkan kecakapan kognitif dengan cara seperti ini, akan berdampak posotif keranah afektif para siswa. Dalam hal ini, pemahaman yang mendalam terhadap arti penting materi pelajaran agama yang disajikan guru serta preferensi kognitif yang mementingkan aplikasi prinsip-prinsip tadi akan meningkatkan kecakapan ranah afektif para siswa. Peningkapan kecakapan afektif ini, antara lain berupa kesadaran beragama yang mantap. Keberhasilan pengembangan ranah kognitif juga akan berdampak
positif terhadap perkembangan ranah psikomotor. Kecakapan psikomotor adalah segala amal jasmaniah yang konkret dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena saifatnya yang terbuka. Namun kecakapan psikomotor tidak terlepas dari kecakapan afektif. Jadi, kecakapan psikomotor siswa merupakan manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya. Kemampuan psikomotorik ini dibagi menjadi lima tahapan, yaitu meniru, memanipulasi, akurasi gerak, artikulasi dan naturalisasi/otonomisasi.
PENUTUP
Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik merupakan proses dinamis yang melibatkan perubahan fisik, kognitif, sosial, dan emosional seiring bertambahnya usia. Pemahaman yang mendalam tentang proses ini menjadi sangat krusial dalam dunia pendidikan. Perlu diingat bahwa pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses kematangan fungsi fisik yang berlangsung dalam waktu tertentu, perubahan dalam arti pertumbuhan bersifat kuantitatif, nampak pada jumlah, besar dan luas bersifat konkrit menyangkut ukuran dan struktur biologis sedangkan perkembangan adalah perubahan kualitatif, mengacu pada kualitas fungsi pertanda kematangan biologis dan jaringan masing-masing syaraf telah mampu berfungsi secara mandiri.
SUMBER REFERENSI
Setiawan, R. (2019). Peran Pendidik dalam Mengatasi Permasalahan Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik. EL-TARBAWI, 12(1).
Limbong, D. Q., & Maharani, S. (2024). Pertumbuhan, Perkembangan dan Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 1911-1918.
Komentar
Posting Komentar