Langsung ke konten utama

Perbedaan Individu


PENDAHULUAN

Perbedaan individu dalam lingkungan pendidikan berkaitan dengan perbedaan para peserta didik dalam cara berfikir, bertindak, dan mengelola emosional dalam kelas. Perbedaan individu tersebut cukup banyak ditemukan dalam lingkungan pendidikan, terutama perbedaan pada kepribadian para peserta didik sebagai individu. Perbedaan-perbedaan tersebut sangatlah penting untuk diperhatikan di setiap jenjang pendidikannya agar dapat menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang efektif sehingga para peserta didik akan mendapatkan pendidikan yang nyaman bagi perkembangan individunya. Perbedaan individu ini dapat dijadikan kebijakan khusus dalam menentukan metode mengajar bagi para tenaga pendidi. Dan hal ini telah dikemukan oleh peneliti terdahulu bahwa pada saat melaksanakan pembelajaran dengan peserta didik, para guru seharusnya memerhatikan variasi individu karena ini akan berdampak pada sistem pendidikan yang diimplementasikan.

PEMBAHASAN

Individu memiliki makna yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu tidak terbagi. Secara istilah, individu merupakan kesatuan yang terbatas karena sebagai manusia perseorangan. Individu yang berbeda membutuhkan tempat yang tepat untuk mengembangkan setiap potensi yang berbeda pada dirinya agar berkembang menjadi lebih baik. Pembelajaran yang tepat akan sangat dibutuhkan sehingga pendidik harus memahami setiap potensi dan kebutuhan potensi para peserta didiknya. Perbedaan individu dipahami dengan mengetahui karakteristik seseorang sebagai individu yang memiliki kecenderungan dan ditetapkan sebagai ciri-ciri yang khas pada setiap individu secara utuh. Karakteristik  seseorang dapat diketahui dengan memahami klasifikasi antara karakter seseorang yang terdapat atau dimiliki sejak lahir dan karakter yang dimiliki seseorang setelah mendapat pengaruh lingkungan. Perbedaan individu dapat dilihat dari berbegai aspek berikut ini:

1.  Perbedaan Biologis
Aspek biologis secara langsung terkait dengan penerimaan pelajaran di kelas adalah kesehatan mata dan telinga. Anak didik yang memiliki masalah tertentu dalam penglihatan dan pendengarannya akan mengalami masalah tersendiri dalam menerima pelajaran. Perbedaan biologis anak didik secara umum terkadang menimbulkan perlakuan yang berbeda dari pendidik atau guru.sebagian guru memasukan unsur biologis dalam penilaianya terhadap siswa.
2. Perbedaan Psikologis
Perbedaan psikologis pada siswa mencakup perbedaan dalam minat, motivasi, dan kepribadian. Ketiga faktor psikologis ini berkorelasi positif dengan hasil belajar yang dicapai. Dalam hubungannya dengan perbedaan psikologis tersebut, ada hal-hal yang dapat mendorong seseorang untuk belajar antaranya yaitu adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju, adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman. Selain itu, adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, dan adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar
3. Perbedaan Intelegensi
Perbedaan inteligensi ini terutama berkaitan dengan perolehan belajar. proses perolehan belajar tersebut tersusun dari tiga fase yang masing-masing membutuhkan kemampuan intelektual yang berbeda-beda, yaitu fase kognitif, asosiatif, dan otonomi. 
4. Perbedaan Gaya Belajar
Gaya belajar adalah perilaku tertentu untuk menguasai materi yang akan dipelajari.  Selain itu, gaya belajar sebagai kombinasi cara seseorang menyerap, mengatur, dan mengkonstruk atau membangun pengetahuan yang diperolehnya. Gaya belajar mengacu pada cara yang disukai peserta didik dan gaya belajar dominan yang disukai peserta didika atau bisa juga diartikan sebagai sistem belajar khas seorang peserta didik.

PENUTUP

Perbedaan individu merupakan fenomena yang tak terelakkan dalam dunia pendidikan. Setiap siswa memiliki karakteristik unik, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Keberagaman ini menjadi tantangan sekaligus peluang dalam proses pembelajaran. Pemahaman mendalam tentang perbedaan individu sangat penting bagi seorang pendidik. Dengan memahami perbedaan individu tersebut, pendidik dapat mendesain pembelajaran yang lebih efektif, dan mengoptimalkan potensi siswa dengan menciptakan suasana belajar yang inklusif.
 
SUMBER REFERENSI

Karim, B. A. (2020). Teori Kepribadian dan Perbedaan Individu. Education and Learning Journal, 1(1), 40–49.

Riswanti, C., Halimah, S., Magdalena, I., & Silaban, T. S. (2020). Perbedaan Individu dalam Lingkup Pendidikan. Pandawa: Jurnal Pendidikan Dan Dakwah, 2(1), 97–108.

Turhusna, D., & Solatun, S. (2020). Perbedaan Individu dalam Proses Pembelajaran. As-Sabiqun : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(1), 28–42.

Wahyuni, I. (2021). Perbedaan Individu: Ragam Gaya Belajar Dan Kiat Sukses Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal Pemikiran Islam, 7(1), 44–61.

Zuleni, E., & Rossa, R. (2024). Perbedaan Individu: Inteligensi, Bakat, Gaya Belajar Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran. Educativo: Jurnal Pendidikan, 3(1), 27–34.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi, Hakikat, dan Urgensi Psikologi Pendidikan

  PENDAHULUAN      Psikologi pendidikan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh guru. Seorang guru harusnya dapat menguasai disiplin ilmu ini, yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh seorang guru karena guru berperan sebagai pembimbing, pendidik, dan pelatih bagi siswanya sehingga hal ini yang dapat mendorong seorang guru untuk bisa memahami tentang berbagai aspek perilaku pada diri siswa-siswanya. Hal ini juga didasarkan pada pencapaian efektivitas proses pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan alat bagi guru untuk memberikan bantuan belajar bagi siswa, membantu mencapai tujuan pembelajaran, dan sebagai pengontrol untuk dirinya sendiri. Pendidik yang identik dengan kata guru dituntut untuk menjadi role model bagi murid didiknya, maka dengan demikian seorang pendidik atau guru hendaknya memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh.    ...

Hakikat Belajar dan Pembelajaran

PENDAHULUAN Belajar merupakan sebuah proses alami yang terjadi sepanjang hayat manusia. Sejak bayi, kita telah belajar melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Proses belajar ini tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi terjadi di mana saja dan kapan saja. Namun, untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana proses belajar terjadi, perlu adanya kajian yang sistematis mengenai hakikat belajar dan hakikat pembelajaran. Hakikat belajar mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang apa itu belajar, bagaimana proses belajar terjadi, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar. Sementara itu, hakikat pembelajaran berkaitan dengan upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi terjadinya proses belajar. Pembelajaran melibatkan berbagai komponen, seperti guru, siswa, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan lingkungan belajar. Dalam konteks pembelajaran, komunikasi memainkan peran yang sangat sentral. Komunikasi tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga m...

Pertumbuhan dan Perkembangan

  PENDAHULUAN Psikologi pendidikan merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses belajar dan perilaku individu dalam konteks pendidikan. Salah satu fokus utama dalam psikologi pendidikan adalah memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Pertumbuhan mengacu pada perubahan fisik yang terjadi pada individu, seperti peningkatan tinggi badan, berat badan, dan kematangan organ. Sementara perkembangan mengacu pada perubahan psikologis, kognitif, dan sosial yang terjadi seiring bertambahnya usia. Setiap peserta didik memiliki laju pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Pemahaman terhadap perbedaan individual ini sangat penting bagi pendidik untuk memberikan pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sangat mempengaruhi cara mereka belajar. Misalnya, anak usia dini lebih mudah belajar melalui permainan, sedangkan remaja lebih tertarik pada topik yang relevan dengan kehidupan mereka. Memahami ...